AKHIR PEKAN DI KOTA BENGAWAN
Sabtu, 13 Maret 2009
Dialog Peradaban “ Peran partai politik Islam sebagai Solusi bagi Permasalahan Umat”
Ruang Aula FE UNS
Speakers :
1. MT Arifin ( Pengamat politik dan intelegen)
2. Ustadz Mu’in (
3. Joko Widodo
4. Sukmo harsono ( Wakil Sekjend DPP Partai bulan Bintang)
Yang menjadi pertanyaan besar.
Apakah sama Islam dengan partai Islam?
Kenapa partai islam tidak pernah memenangkan pemilu?
Dan kenapa banyak sekali masyarakat fobi terhadap partai islam?
Kenapa kita tidak pernah tsiqoh (percaya) pada partai islam, padahal selama ini kita dihadapkan pada realitas ketika kita dipimpin oleh partai nasional tidak pernah satupun partai nasional yang mampu mencapai kesejahteraan?
Apakah benar kebanyakan parpol islam berstandart ganda?
Kenapa syari’at harus ditegakkan?
Apakah mungkin hukum di indonesia dibuat dengan hukum islam?
.......
Saya kira masih banyak sekali pertanyaan yang terlontar. Yang jawabannya ada di dalam dialog peradaban tersebut. Menjelang pemilu, rasanya acara ini sangat substantif untuk memberikan pencerahan kepada para mahasiswa khususnya terhadap problematika umat saat ini. Salah satu problem itu adalah ” Kenapa sampai sejauh ini partai islam tidak pernah menang dalam pesta demokrasi di negeri ini?”senada dengan pertanyaan yang terlontar oleh Bapak Sukmo dalam dialog tersebut. Beliau menyampaikan ada beberapa sebab kenapa umat ini fobi terhadap partai politik islam, diantaranya adalah
1. adanya politisasi teks keagamaan oleh pihak-pihak penguasa agar seolah-olah kalau partai islam besar maka hukum Islam dan Negara Islam akan menjadi next target.
2. Ketika propaganda tersebut mengena di masyarakat, dan hasil pemilu partai islam tidak signifikan. Maka sebagian partai politik islam dan tokoh-tokoh islam secara halus merubah dirinyamenjadi partai tengah dengan tetap memakai simbol-simbol islam dan identitas islam
3. Program perjuangan yang ditawarkan bukan pada persoalan tujuan
Sepakatkah anda dengan yang disampaikan beliau?
”Ataukah Selama ini rakyat kita lebih bersifat pragmatis, kecenderungan ke golput besar. Dan rakyat akan memilih figur tertentu, atau mengikuti keluarga atau bahkan memberikan suaranya kepada parpol yang memberikan uang dengan Cuma-Cuma” seperti alasan yang disampaikan oleh seorang sahabat seperjuanganku.
” Ataukah karena partai islam saat ini banyak sekali, sehingga suaranya pecah”?
Kalau hal yang tersebut diatas benar adanya, lalu bagaimanakanh solusi yang seharusnya kita ambil? Apakah ” Bagaimana syari’at islam bisa menempatkan diri dalam konteks kekinian” merupakan solusi satu-satunya. Coba Antum renungkan.....Sebenarnya ini adalah masalah yang sedang kita hadapi.
Semoga tahun ini kita bisa membuktikan bahwa parpol islam mer
Buat sahabat semuanya jangan lupa Contreng di Pemilu 2009 nanti. Pemilu terumit di Dunia.. semoga bisa memecahkan record tanpa banyak masalah yang signifikan
(afwan datang telat jadi nggak lengkap)
Sumber : Makalah pembicara dan hasil catatan
NHW PEKAN 7 TAHAP KUPU-KUPU
5 minggu yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar