; .: SePEnGgAL Kis4H :.: Agustus 2007 ;
Photobucket
Ikuti Terus ya Jejak Petualangan KHEISYA!!!

Jumat, 31 Agustus 2007

Perbincangan Rosululloh dengan Iblis


Telah diceritakan bahwa Allah S.W.T telah menyuruh iblis datang kepada Nabi Muhammad s.a.w agar menjawab segala pertanyaan yang baginda tanyakan padanya. Pada suatu hari Iblis pun datang kepada baginda dengan menyerupai
orang tua yang baik lagi bersih, sedang ditangannya memegang tongkat.
Bertanya Rasulullah s.a.w, "Siapakah kamu ini ?"
Orang tua itu menjawab, "Aku adalah iblis."
"Apa maksud kamu datang berjumpa aku ?"
Orang tua itu menjawab, "Allah menyuruhku datang kepadamu agar kau bertanyakan kepadaku."

Baginda Rasulullah s.a.w lalu bertanya, "Hai iblis, berapa banyakkah musuhmu dari kalangan umat-umatku ?"
Iblis menjawab, "Lima belas."

1.Engkau sendiri hai Muhammad.
2.Imam dan pemimpin yang adil.
3.Orang kaya yang merendah diri.
4.Pedagang yang jujur dan amanah.
5.Orang alim yang mengerjakan solat dengan khusyuk.
6.Orang Mukmin yang memberi nasihat.
7.Orang yang Mukmin yang berkasih-sayang.
8.Orang yang tetap dan cepat bertaubat.
9.Orang yang menjauhkan diri dari segala yang haram.
10.Orang Mukmin yang selalu dalam keadaan suci.
11.Orang Mukmin yang banyak bersedekah dan berderma.
12.Orang Mukmin yang baik budi dan akhlaknya.
13.Orang Mukmin yang bermanfaat kepada orang.
14.Orang yang hafal al-Qur'an serta selalu membacanya.
15.Orang yang berdiri melakukan solat di waktu malam sedang orang-orang lain semuanya tidur.

Kemudian Rasulullah s.a.w bertanya lagi, "Berapa banyakkah temanmu di kalangan umatku ?"
Jawab iblis, "Sepuluh golongan :-

1.Hakim yang tidak adil.
2.Orang kaya yang sombong.
3.Pedagang yang khianat.
4.Orang pemabuk/peminum arak.
5.Orang yang memutuskan tali persaudaraan.
6.Pemilik harta riba'.
7.Pemakan harta anak yatim.
8.Orang yang selalu lengah dalam mengerjakan solat/sering meninggalkan solat.
9.Orang yang enggan memberikan zakat.
10.Orang yang selalu berangan-angan dan khayal dengan tidak ada faedah.

Mereka semua itu adalah sahabat-sahabatku yang setia."
Itulah di antara perbualan Nabi dan iblis. Sememangnya kita maklum bahwa sesungguhnya Iblis itu adalah musuh Allah dan manusia. Dari itu hendaklah kita selalu berhati-hati jangan sampai kita menjadi kawan iblis, kerana sesiapa yang menjadi kawan iblis bermakna menjadi musuh Allah. Demikianlah sebaliknya, sesiapa yang menjadi musuh iblis bererti menjadi kawan kekasih Allah.


Kamis, 30 Agustus 2007

gado-gado

@labkom 4, 17.07 WIb

Ehm...ini cerita itha bukan fiktif belaka
Sungguh pengalaman hari begitu berharga...
Aku bisa banyak belajar hari ini..terutama belajar bersikap sabar untuk memperlakukan orang yang lebih tua dari kita.
Kita sering mendengar dan bahkan tak asing lagi mungkin ditelinga kita
dengan firman Alloh yang satu ini " Innaalloha ma'a shobiriin.." sesungguhnya alloh bersama orang-orang yang sabar

@Lab 1,13.00 WIb
Hari ini ada banyak agenda di labkom...Rumah keduaku, selain banyak orang yang wira-wiri ngejar deadline KRS. Ada juga agenda yang tak kalah menariknya? tebak coba?
Syurokah?...
Daurohkah?..
Halaqohkah?...

Jelas dan tentu bukan itu jawabannya.
Trus apa dunk?

Yah..Di labkomQ tercinta hari ini sedang ada kegiatan pelatihan macam-macam, dari pelatihan pengenalan internet sampai pendalaman program office

sasaran dari pelatihan ini jelas bukan mahasiswa atau dosen seperti halnya pelatihan biasanya. tapi sebagai wujud abdi kita ( labkom_red) kepada masyarakat. Sasaran dari kegiatan ini adalah guru-guru SD yang lumayan masih gaptek (Afwan) tentang pengetahuan mengenai komputer.

Kebetulan ana salah satu yang diamanahi untuk presentasi kegiatan itu.
Ada cerita lucu yang mengocak perutku dan teman-teman asisten yang lain...

apa itu?

Begini lho ceritanya...
Waktu itu presentasi terkait power point sudah dimulai..salah seorang presentator memberikan contoh bagaimana caranya menulis text di page powerpoint. Salah seorang ibu karena pemula dia takut ketinggalan jauh dengan apa yang disampaikan oleh presentator. ketika presentator mengetikkan huruf diapun mengikutinya tanpa membuka program powerpoint terlebih dulu. dengan semangatnya dan subkhanaalloh begitu keras dia mengetiknya Pe...R...S...sambil mengeja kalimat yang ingin beliau tuliskan.
Spontan ibu itu memanggilku...mbak..mbak...eh ibu...(walah tua banget ya!) kok tulisannya g muncul ya?kayak yang didepan. Spontan!Akupun ingin tertawa sekencang-kencangnya. Tapi aku sadar, apa jadinya kalo aku tertawa di depan ibu itu. Pasti dikiranya aku menertawakan ibunya? dan endingnya membuat beliau sakit hati...Astaghfirulloh, Oh No!Akhirnya...Teman-temanku yang lain spontanitas lari ke dalam ruangan untuk meluapkan kelucuan ibu itu dan tertawa sekenceng-kencengnya."Ya Alloh...paringi sabar..." Pintaku saat itu.

Akupun hanya bisa tersenyum.."Ibu, panjenengan buka program rumiyen. trus lagi ngetik...Ngoten nggeh?" Jawabkun dengan tutur kata selembut mungkin agar aku bisa menyenangkan ibunya.

Memang sih...
Kita harus bisa beretika dan santun terhadap siapapun. Apalagi orang tua, jangan sampai satu kalipun kita membuatnya sakit hati dengan tingkah laku kita. Pada hakikatnya orang tua sama seperti kita..ingin dimanja, ingin diperhatikan dan ingin diutamakan dalam segalanya.






Rabu, 29 Agustus 2007

Khadijah Binti Khuwailid, Muslimah Pebisnis yang Sukses

Khadijah Binti Khuwailid lahir pada kira-kira 15 tahun sebelum tahun gajah. Ia berasal dari kalangan bangsawan Quraisy dan nasabnya sangat terjaga. Ia besar di kalangan keluarga yang memiliki pencarian hidup sebagai pedagang besar. Maka tak heran jika sejak kecil ia belajar bagaimana cara berbisnis yang baik dan menguntungkan namun tidak melanggar norma dan etika bisnis yang lurus.

Khadijah tumbuh menjadi bunga Quraisy yang cantik dan cerdas. Kebaikan budi pekertinya yang mulia pun terkenal ke seluruh pelosok negeri. Banyak pemuda yang ingin menyunting untuk menjadikannya pendamping hidup. Tercatat, ‘Atiq bin ‘Ahid dan Abu Halah pernah menikahi Khadijah. Tetapi setelah suami terakhirnya meninggal dunia pula di tengah perjalanan hidup pernikahan mereka, Khadijah sempat tidak berminat untuk menikah lagi. Ia memilih mengkonsentrasikan hidupnya untuk membesarkan dan mengurus anak-anak serta bisnisnya yang semakin berkembang.



Selain harta peninggalan dari orangtua yang diwarisinya, peninggalan harta dari para suaminya pun sangat banyak. Karena itulah Khadijah menjadi pebisnis yang sibuk mengelola dan mengembangkan usaha-usahanya yang sudah meluas hingga keluar negeri Makkah.

Sebagai perempuan yang dikenal terjaga akhlak mulianya, sehingga dijuluki sebagai At-Thahiroh-wanita yang suci, Khadijah sangat berhati-hati dalam berbisnis. Ia membangun jaringan bisnisnya dengan modal kepercayaan. Akhlak yang luhur dalam berbisnis ini nyatanya sangat membantunya dalam mengembangkan relasi kerja.

Selain bersikap baik pada relasi bisnisnya, Khadijah pun peduli pada para pekerjanya. Ia sangat memperhatikan kesejahteraan mereka. Dalam hal ini Khadijah menerapkan sistem bagi hasil pada orang-orang yang menjualkan barangnya. Keuntungan yang diperoleh dari hasil berdagangnya dibagi sesuai andil masing-masing, hingga kedua belah pihak merasa puas dengan sistem ini. Akhirnya, usaha Khadijah semakin berkembang, dan pekerjanya semakin banyak.

Salah satu karyawan yang bekerja menjualkan barang dagangan Khadijah adalah Muhammad bin Abdullah. Sejak awal Muhammad sudah dikenal dengan julukan Al-Amin-yang dapat dipercaya, sehingga ketika ia membawa barang dagangan Khadijah pun ia menjadi salah satu karyawan yang sangat terpercaya. Setiap kali Muhammad membawa barang dagangan Khadijah ke luar kota, ia pasti pulang membawa hasil yang memuaskan.

Kemampuan bisnis Muhammad yang bagus, juga ahlaknya yang mulia membuat hati Khadijah tertarik. Meskipun Khadijah menolak pinangan yang sebelumnya banyak diajukan para petinggi Quraisy, hatinya tidak bisa menolak keinginan untuk meminang sang Al Amin. Keinginannya ini pun ia sampaikan pada orang kepercayaannya, Nafisah. Orang kepercayaannya inilah yang kemudian menjadi penghubung pernikahan Khadijah dengan Muhammad.

Kebahagiaan Khadijah menikah dengan Muhammad semakin lengkap dengan hadirnya putera puteri yang meramaikan suasana rumah mereka. Muhammad pun menjadi ayah bagi anak-anak, suami dan partner bisnis yang sempurna bagi kehidupan Khadijah.

Setelah pernikahan dengan Khadijah, Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul penutup. Misi suci ini membuat Rasulullah SAW banyak meninggalkan rumah untuk berdakwah. Otomastis, perannya dalam bisnis pun berkurang. Sebagai istri, Khadijah memahami ini dan mengambil alih seluruh roda perputaran bisnis tersebut, ia tak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk membantu penyebaran islam. Sejarah kemudian mencatatnya sebagai penyokong dana dakwah terbesar sepanjang zaman.

Selasa, 28 Agustus 2007

JELANG RAMADHAN…

Ikhwah fillah sadar tidak sadar sebentar lagi kita akan berjumpa dengan syahru ramadhan. Syahru yang tentunya sangat kita tunggu-tunggu kedatangannya…Syahru yang bisa membuat kita kembali pada fitrahnya. Dan syahru yang istimewa diantara syahru yang lainnya. …

Sudahkah cukup bekal yang antum wa antunna siapkan? sudahkan keberkahan syahru ramadhan yang lalu sudah memberi efek pada kehidupan kita yang sekarang? Kalaupun belum kita masih punya kesempatan, Take it! Persiapan yang sempurna untuk menyambut kedatangannya tentu saja hal yang seharusnya kita lakukan mulai sekarang agar nantinya kita benar-benar dapat mendapatkan keberkahan dan kita dapat digolongkan menjadi orang-orang yang bertaqwa

Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai
momentum untuk menyelamatkan masyarakat dengan
melakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada
Allah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankan
sejumlah peribadatan maupun dengan khidmat yakni
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
agar kehidupan kita betul-betul dapat dirasakan
manfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakat
dapat kita wujudkan dari waktu ke waktu, baik
perbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan
negara.
 
Persiapan Menjelang Ramadhan
 
1-Memperbanyak doa, jika telah memasuki bulan Rajab,
maka Rasulullah saw berdoa,
"Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan
Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan."
"Ya Allah bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah
hadir, serahkanlah ia pada kami dan serahkanlah kami
padanya, karunikanlah kami kesanggupan untuk berpuasa,
dan menegakkan malam-malamnya. Dan karuniakanlah kami
kesungguhan kekuatan dan semangat serta jauhkanlah
kami dari fitnah didalamnya." "Ya Allah sampaikanlah
kami pada Ramadhan dengan aman, keimanan, keselamatan,
Islam, kesehatan dan terhindar dari penyakit serta
bantulah kami untuk melaksanakan shalat, puasa dan
tilawah al-Quran padanya."
 
2- Memperbanyak aktivitas puasa di bulan Sya’ban,
seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam hadis
Bukhari-Muslim, Aisyah ra. berkata : Tidaklah aku
lihat Rasul menyempurnakan puasanya sebulan penuh
kecuali pada Ramadhan dan tidak juga aku lihat beliau
memperbanyak puasa sunnatnya kecuali di bulan Sya’ban.
 
3- Memperbanyak aktivitas tilawah Quran,
sebagaimana yang diungkapkan Anas bin Malik bahwa para sahabat
jika memasuki bulan Sya’ban, mereka segera mengambil
mushaf dan membacanya.
 
4- Segera mengqodho’ puasa.
Aisyah ra. berkata : Dulu aku pernah punya hutang puasa Ramadhan, dan aku tidak
dapat membayar qodho’nya kecuali pada bulan Sya’ban.
 
5- Saling maaf memaafkan sesama muslim,
sehingga dalam memasuki Ramadhan dosa kita dengan sesama sudah
terhapuskan sehingga pada bulan Ramadhan hanya
menyelesaikan dosa kepada Allah swt saja, dan pada
saat hari raya Idul Fitri tiba , kita benar-benar
berada dalam keadaan fitrah.
 
6- Mengkaji fiqih yang berkaitan dengan ibadah
Ramadhan, sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik
berdasarkan pemahaman yang benar.

Ustadzah Dra Herlini Amran. MA
2005-08-11 

KISAH SI PENEBANG POHON

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu".

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?"
"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga". Kata si penebang.

"Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.

Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Istirahat bukan berarti berhenti ,

Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso

Agenda Temu LDF Wilayah 4

Agenda :
1. Pembahasan renstra
2. Ifthor jama'i all wilayah 4 JRMN [ DIY & JATENG ]
3. Pembuatan proker wilayah 4

Acara
sabtu, 15 september 2007 : pukul 12.00 WIB sampai 16 september 2007 jam 12.00 WIB
Tempat : Di FMIPA Universitas Gadjah Mada

Susunan acara:
12.00-13.00

Jangan sampai g datang yach!!

Siapkan ide cemerlang antum wa antunna untuk kemajuan JRMN kedepan. ALLAHUAKBAR!!!

Sabtu, 25 Agustus 2007

Pembelajaran Al-Qur'an Sejak Dalam Kandungan

"Apabila anak Adam meninggal dunia putuslah amalnya kecuali tiga perkara: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR. Muslim).
Setiap pasangan suami istri beriman pasti merindukan anak sholeh. Untuk memiliki anak yang sholeh, pasangan suami istri wajib berusaha menjadi sholeh terlebih dahulu. Dalam hal ini perlu dipahami bahwa segala perilaku ibu dan bapak akan dicontoh putra-putrinya. Untuk itu, semua ibu bapak harus menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Setiap pasangan suami istri yang merindukan anak sholeh wajib memperbanyak amal mulia, makan dan minum hanya yang halal saja, menjaga sholatnya, indah akhlaqnya, lembut hatinya, semangat bekerja, berlaku taqwa dan terus-menerus berdzikir, wirid, memperbanyak membaca do'a.
Islam mengajarkan barangsiapa menginginkan lahirnya generasi unggulan ia hendaknya menyiapkan sejak memilih pasangan. Ini artinya dari pasangan suami istri yang sholeh-sholehah akan lahir generasi yang sholeh-sholehah pula. Anak sholeh bukan hasil kerja instan! Jelasnya, anak sholeh tidak bisa dilahorkan kecuali atas izin Allah ddengangigih kita mengusahakan. Anak sholeh tidak dilahirkan tapi diciptakan.
Berbicara tentang anak, Anda sah-sah saja mengharapkan ia kelak menjadi dokter, jendral, ataupun presiden sekalipun. Tetapi menjadikannya sholeh-sholehah tetap prioritas utama! Mengapa\/ Pertama, karena anak sholeh yang mendoakan ibu bapaknya adalah salah satu di antara tiga amal yang pahalanya mengalir tiada habis-habisnya. Kedua, karenapermohonan ampun anak sholeh, dapat mengangkat derajat orang tuanya dapat masuk surga. Keempat, karena anak sholeh adalah peredam amarah Allah.
Segala sesuatu tergantung pada pendidikan yang sebenarnya. Ibu dan bapak adalah guru pertamadan utama. Keluarga adalah pusat pendidikan yang sebenarnya. Al-Qur'an adalah materi pendidikan utama yang harus diberikan sebelum lainnya. Jangan menunggu umur enam tahun, jangan menunggu umur empat tahun. Mulailah sedini mungkin. Mulailah segera. Mulailah sejak dalam kandungan. Ingat umur empat tahun sudah sangat terlambat!
Salah satu terobosan dalam melahirkan anak sholeh adalah dengan mengajar bayi anda membaca Al-Qur'an sejak dalam kandungan. Apakah bisa? Insya Allah bisa! Anda hanya membutuhkan kemauan, ketekunan, dan kesabaran. Sebagai bagian dari rasa syukur, inilah berita gembira untuk Anda. Anak-anak kami hasil eksperimen program sekolah Al-Qur'an sejak dalamkandungan menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Maryam Arrosikha, empat tahun dapat membaca Al-Qur'an. empat bulan kemudian, dia dapat membaca cerita, buku, dan majalah berhuruf latin, bahkan di TK, ia khatam Al-Qur'an 30 juz. Aisyah Mujahida, adiknya, khatam membaca Al-Qur'an dan lancar membaca tulisan latin ketika di TK. Faqih Abdullah, anak kami yang ketiga sejak berusia 13 bulan, Alhamdulillah menunjukkan kesenangan membaca yang sangat tinggi. Dari pengalaman itu, kami menginginkan agar setiap bayi mendapatkan pelajaran Al-Qur'an sejak dalam kandungan. Insya Allah sangat bermanfaat.
Bagaimana caranya?
Inilah pertanyaan yang paling sering disampaikan.
Jawabannya:
Rahasia sukses mengajar Al-Qur'an sejak dalam kandungan adalah
R - U - M - U - S - A - B - C - D
Apa maksudnya?
R = Rumah. Maksudnya rumah adalah pusat pendidikan sejati.
U = Usaha. Maksudnya ilmu itu dipelajari.
M = Metodis. Maksudnya metodenya cocok dan meyenangkan
U = Upah. Maksudnya setiap prestasi anak hendaknya dihargai (dicium, peluk yang hangat, dan dipuji).
S = Sabar. Maksudnya ibu dan bapak harus betul-betul sabar. Ibu dan Bapak tidak boleh mengatakan jangan nakal sambil berlaku nakal (misalnya mencubit, memukul, menjewer, atau marah-marah).
A = Ajeg. Maksudnya pemberian stimulasi hendaknya diberikan secara ajeg, walaupun sangat sebentar.
B = Bermain. Maksudnya stimulasi diberikan sambil bermain. Dengan demikian, anak senang, orangtuapun senang.
C = Contoh. Maksudnya orang tua hendaknya ,emjadi contoh atau mentor.
D = Do'a. Maksudnya orang tua berdo'a untuk kesusesan anak. Di samping segala sesuatu diawali dan diakhiri dengan do'a.
Siapapun yang ingin memberikan pendidikan kepada anak-anaknya sejak dini ia tidak boleh melewatkan masa emas belajar anaknya. Masa emas belajar itu adalah saat bayi di kandungan, dan ketika bayi berusia nol sampai 4 tahun. Singkatnya, pendidikan empat tahun pertama sangat menentukan. Pendidikan anak usia dini (0-6 tahn) lebih penting dibanding pendidikan dua puluh tahun yang diberikan kemudian. Sayang sekali, banyak yang mengabaikan pentingnya pendidikan usia dini. Sudah saatnya semua ibu bapak memperhatikan nasihat Buckminster Fuller berikut ini. "Setiapanak terlahir jenius, tetapi kita memupus kejeniusan meeka dalam enam bulan pertama."
Tugas seorang bayi bukanlah sekadar mami tipis (makan, minum, tidur, dan pipis (ngompol). Ajaklah anak Anda bermain. Janganlah biarkan ia kesepian, nganggur, dan bengong. Ajaklah ia belajar membaca sambil mengenal Tuhannya. Ikutilah metode penddiikan turunnya Al-Qur'an wahyu pertama. Ajarilah anak Anda membaca Al-Qur'an sejak dalam kandungan.

Oleh: Drs. Mustofa AY

Friendster VS Pujian

Friendster?
Apa yang muncul pertama kali saat kata itu disebut? Pasti antum wa antunna semua sudah pada bisa nebak? Yang biasa kebayang dibenak kita pasti ada foto, data pribadi dan yang nggak kalah ketinggalan Testimonial. pernah suatu saat teman ana meminta kepada ana untuk mengisi testimonial di Friendsternya. Dasar masih GAPTEK ( gagap tekhnologi) n tidak begitu srek dengan friendster, permintaan itu sampai sekarang belum juga ana penuhi. Afwan ya sister...

Ada apa sich di balik testimonial?

Banyak yang sangat berbangga hati jika friendsternya itu banyak yang mengunjunginya apalagi isi yang disampaikan adalah sebuah kata-kata pujian! Waduh terasa terbang...betul nggak?Lantas, layakkah pujian itu ditampilkan di depan khalayak? Apalagi bila sampai mengoleksinya?Mengoleksi pujian? Astaghfirulloh...Sungguh itu bisa membuat kotor hati kita. naudzubilaahi min syarri dzalik
Berbeda jika isi testi yang disampaikan adalah sebuah kritikan. Baca saja kadang ogah banget...apalagi me-approvenya?Padahal bisa saja masukkan itu, sangat membangun bagi kita...tapi karena takut kekuarangannya diketahui oleh orang lain. Maka dengan sepintas testi itu di delet-nya. Moga itu bukan karakter antum wa antunna...Alergi dengan kritikan dan merasa sudah terlalu sempurna. Ketahuilah bahwa kesempurnaan pada hakikatnya hanyalah MilikNya.

Then, Would should we do?

Bagi si penerima pujian

Mintalah fatwa pada hatimu, tentu engkau rasakan kegelisahan karena mengolksi pujian. Cukuplah amal-amal itu tersyiar di kalangan penduduk langit saja.

bagi si pemberi pujian

"Seorang memuji-muji kawannya dihadapan Rasululloh saw, lalu beliau berkata kepadanya, " Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)." (HR.AHMAD)

ketahuilah pada hakikatnya, pujian itu bisa melenakan si penerima maka dari itu kenapa pujian diidentikkan dengan memenggal leher. Bila tak kuat iman, pujian bisa membuatnya ujub, riya, sum'ah (Ingin kebaikan tersyiar), sehingga hapuslah pahala-pahalanya dan membuatnya masuk neraka. naudzubilaahi min syarri dzalik
Cukuplah pujian dan wujud kekaguman itu disimpan dalam hati kita masing-masing hingga akhir perjumpaan kita dengan-Nya. Hingga kemenangan hakiki menuju syurga ada digenggaman kita. ALLAHUAKBAR....


WASPADALAH DENGAN PUJIAN!!!

Waallahu a'lam bi showab

Jika kau Ingin ali bin abu tholib maka kenalilah Fatimah az Zahra


Mungkin antum wa antunna sudah tak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Namanya telah harum mewangi dalam kehidupan sehari-hari kita. Tak heran! Terkadang kita pernah bermimpi untuk menjadi sosoknya walau kita tak akan pernah bisa menjadi dirinya. Minimal kita mampu mewarisis akhlak atau sikapnya yang mulia. Siapakah dia?

FATIMAH AZ ZAHRA

Betapa mulianya dirinya

Karena dalam dirinya kemuliaan terbit dari tiga arah

Putri siapakah dia, Istri siapakah dia dan ibu siapakah dia?

Tidak ada yang lebih mendekati kemuliaan ayahnya selain dirinya

Dia adalah putrid kesayangan

Sang makhluk pilihan dan sang penebar hidayah

Bagi mereka yang mengehndakinya

Ayahnya adalah rahmat bagi seluruh alam

Dan idola hidup di dunia

Ayahnya telah membangkitkanjiwa-jiwa

Yang tertidur lelap dengan kekuatan spiritualnya

Seolah dia menghidupkan kembali jiwa-jiwa

yang tertidur setelah matinya

dengan memulai sejarah kehidupan baru,

Laiknya pengantin yang memulai kehidupan barunya

Suami fathimah adalah orang yang disinggung dalam surat

“Hal ataa”

Dialah mahkota yang lebih cemerlang

Daripada sinar mentari di waktu dhuha

Dialah sang pemberani

Yang dekat dengan pertolongan Allah

Mampu menyingkirkan segala kebathilan dan kezhaliman dengan pedangnya

Rumahnya adalah gubuk dan harta kekayaannya

Adalah pedang yang selalu dipandangnya

Namun dalam keluarga fatimah, tumbuh dua generasi cemerlang hasil didikan dirinya

Yakni kedua anaknya

Husein Sang pemimpin para mujahid

Dan Hasan sang perekat persatuan umat

Sahabatku…

Jika kau mendamba sosok Ali bin Abu Tholib

Maka Jadilah sosok Fatimah Az Zahra…

Jumat, 24 Agustus 2007

Karena aku muslimah

" Katakanlah kepada wanita yang beriman ,"Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka..."
(QS.24:31)

Islam memuliakan wanita sebagai manusia yang diberi tugas (taklif) dan tanggung jawab yang utuh seperti halnya laki-laki, yang kelak akan mendapatkan pahala atau siksa sebagai balasannya. Tugas yang mula-mula diberikan Allah kepada manusia bukan khusus untuk laki-laki, tetapi juga untuk perempuan, yakni Adam dan istrinya (surat al-Baqarah: 35)

Aturan Pergaulan

Sebenarnya pertemuan antara laki-laki dengan perempuan tidak haram, melainkan jaiz (boleh). Bahkan, hal itu kadang-kadang dituntut apabila bertujuan untuk kebaikan, seperti dalam urusan ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kebajikan, perjuangan, atau lain-lain yang memerlukan banyak tenaga, baik dari laki-laki maupun perempuan.

Namun, kebolehan itu tidak berarti bahwa batas-batas diantara keduanya menjadi lebur dan ikatan-ikatan syar`iyah yang baku dilupakan. Kita tidak perlu menganggap diri kita sebagai malaikat yang suci yang dikhawatirkan melakukan pelanggaran, dan kita pun tidak perlu memindahkan budaya Barat kepada kita. Yang harus kita lakukan ialah bekerja sama dalam kebaikan serta tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa, dalam batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh Islam. Batas-batas hukum tersebut antara lain:?

1. Menahan pandangan dari kedua belah pihak.

Artinya, tidak boleh melihat aurat, tidak boleh memandang dengan syahwat, tidak berlama-lama memandang tanpa ada keperluan. Allah berfirman:

`Katakanlah ke pada orang laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.` Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…`(an-Nur: 30-31)

2. Pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan yang dituntunkan syara`

Yaitu pakaian yang menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan. Jangan yang tipis dan jangan dengan potongan yang menampakkan bentuk tubuh. Allah berfirman:

`… dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya …` (an-Nur: 31 )

Diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa perhiasan yang biasa tampak ialah muka dan tangan.

Allah berfirman mengenai sebab diperintahkan-Nya berlaku sopan:

`… Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu …` (al-Ahzab: 59)

Dengan pakaian tersebut, dapat dibedakan antara wanita yang baik-baik dengan wanita nakal. Terhadap wanita yang baik-baik, tidak ada laki-laki yang suka mengganggunya, sebab pakaian dan kesopanannya mengharuskan setiap orang yang melihatnya untuk menghormatinya.

3. Mematuhi adab-adab wanita muslimah dalam segala hal, terutama dalam pergaulannya dengan laki-laki:

a. Dalam perkataan, harus menghindari perkataan yang merayu dan membangkitkan rangsangan. Allah berfirman:

`… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.` (al-Ahzab: 32)?

b.Dalam berjalan, jangan memancing pandangan orang. Firman Allah

`… Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan…` (an-Nur: 31)

oleh Allah dengan firman-Nya:

`Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan …` (al-Qashash: 25)?

c. Dalam gerak, jangan berjingkrak atau berlenggak-lenggok, seperti yang disebut dalam hadits:

`(Yaitu) wanita-wanita yang menyimpang dari ketaatan dan menjadikan hati laki-laki cenderung kepada kerusakan (kemaksiatan).(HR Ahmad dan Muslim)

Jangan sampai ber-tabarruj (menampakkan aurat) sebagaimana yang dilakukan wanita-wanita jahiliah tempo dulu atau pun jahiliah modern.

4. Menjauhkan diri dari bau-bauan yang harum dan warna-warna perhiasan yang seharusnya dipakai di rumah, bukan di jalan dan di dalam pertemuan-pertemuan dengan kaum laki-laki.

5. Jangan berduaan (laki-laki dengan perempuan) tanpa disertai mahram.

Banyak hadits sahih yang melarang hal ini seraya mengatakan, `Karena yang ketiga adalah setan.`

Jangan berduaan sekalipun dengan kerabat suami atau istri. Sehubungan dengan ini, terdapat hadits yang berbunyi:

`Jangan kamu masuk ke tempat wanita.` Mereka (sahabat) bertanya, `Bagaimana dengan ipar wanita.` Beliau menjawab, `Ipar wanita itu membahayakan.` (HR Bukhari)

Maksudnya, berduaan dengan kerabat suami atau istri dapat menyebabkan kebinasaan, karena bisa jadi mereka duduk berlama-lama hingga menimbulkan fitnah.

Pertemuan itu sebatas keperluan yang dikehendaki untuk bekerja sama, tidak berlebih-lebihan yang dapat mengeluarkan wanita dari naluri kewanitaannya, menimbulkan fitnah, atau melalaikannya dari kewajiban sucinya mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak.

Menutup Aurat

Kita tahu bahwa semua bagian tubuh yang tidak boleh dinampakkan, adalah aurat. Oleh karena itu dia harus menutupinya dan haram dibuka. Aurat perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki lain atau perempuan yang tidak seagama, yaitu seluruh badannya, kecuali muka dan dua tapak tangan. Demikian menurut pendapat yang lebih kuat.

Karena dibolehkannya membuka kedua anggota tersebut –seperti kata ar-Razi– adalah karena ada suatu kepentingan untuk bekerja, mengambil dan memberi. Oleh karena itu orang perempuan diperintah untuk menutupi anggota yang tidak harus dibuka dan diberi rukhsah untuk membuka anggota yang biasa terbuka dan mengharuskan dibuka, justru syariat Islam adalah suatu syariat yang toleran. Ar-Razi selanjutnya berkata: `Oleh karena membuka muka dan kedua tapak tangan itu hampir suatu keharusan, maka tidak salah kalau para ulama juga bersepakat, bahwa kedua anggota tersebut bukan aurat.`

Teruntuk Ukhti


Ukhti…masih ingatkah antum terhadap pepatah yang masih terngiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu di pelaminan hijaumu…

Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga rabbmu.maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu

Ukhti…dan pernahkah antum bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang antum pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah dan seorang mujahidah, kenapa tidak dari sekarang antum mempersiapkan diri menjadi seorangan mujahidah yang solehah

Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah antum menjaga izzah yang antum punya, atau sebaliknya antum bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang laing, kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang sautu dengan akhwat yang lain, jadi kalo antum sendiri membuat kebobrokan akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain

…..

Subkhanaalloh hati ini tersentak kaget. Ketiga beberapa layar messagge dari sahabatku itu kuterima lewat kertas elektrik itu. Sungguh ingin rasanya aku menangis…dan aku ingin menjerit! bahwa yang ada dibait terakhir… aku bukan salah satunya!!! Ayolah ukhti… jangan pernah lelah untuk senantiasa memperbaiki diri kita. Ingatlah ketika Ali bin Abu thalib berkata “Lelahkanlah dirimu dengan amaliah, Sesungguhnya istirahatnya seorang muslim adalah di surga kelak”.

Ukhti…rangkullah aku saat aku tak mampu lagi merengguk manisnya iman

Berjalanlah disampingku…jadilah sahabat sejatiku…

Terhatur cinta dan kasihku… untuk ukhti fillah….

 

Got My Cursor @ 123Cursors.com