; .: SePEnGgAL Kis4H :.: Oktober 2007 ;
Photobucket
Ikuti Terus ya Jejak Petualangan KHEISYA!!!

Sabtu, 06 Oktober 2007

“ Bersihkan Hati Menuju Keajabaian Malam Seribu Malam”


Muslimah Beri’tikaf
Track I

Kajian Muslimah
Tema : Pejuang Muslimah
Jam : 06.00-Selesai
Pembicara : Ustadzah Izzatul Jannah
6 oktober 2007

Wow…Subkhanaalloh tema yang diangkat panitia I’tikaf muslimah maska UNS diatas sungguh menggugah jiwa kita, khususnya kaum hawa untuk bisa membersihkan hati dalam rangka menyambut keajaiban malam seribu malam yang tak asing lagi terdengar di telinga kita dengan sebutan “malam lailatul Qadr” . Malam yang disebutkan dalam surat al-Qadr bahwa nilainya sebanding dengan 1000 malam, subkhanalloh…

Tapi sungguh sayang…di 10 malam terakhirku, aku tidak bisa melakukan amalan I’tikaf seperti halnya yang dilakukan oleh akhwat uns kebanyakan, amalan yang senantiasa dilakukan oleh uswah kita nabi Muhammad SAW.Bahkan beliau tidak pernah meninggalkannya. Huh sedih…kenapa “kau” harus datang? Ups…ita kamu harus bersyukur, yah ana harus bersyukur karena tak sedikit muslimah yang cemas kalau “hal” yang satu ini justru tidak datang pada waktunya. Yah semoga saja dengan amalan-amalan yang lain aku bisa memperoleh pahala yang sebanding dengan mereka yang dapat melakukan amalan berpuasa dan beri’tikaf

Aku baru tersadar setelah aku bangun dari tidurku yang lumayan nyenyak karena semalaman aku terbebas dari aktifitas ibadah yang satu itu. Yups…sahur dan sholat. Ternyata hari ini adalah hari sabtu. Yang tentunya tidak boleh ana lewatkan begitu saja. Ada apa to dengan hari sabtu?Adakah yang istimewa….

Yah hari ini ini bukan hari yang istimewa lagi bagiku, tapi hari yang special. Pagi-pagi alias uthuk-uthuk banget…khususnya di En-Ha maska tercintaku. Langkah kakiku sudah disambut dengan seruan suara seorang muslimah, yang tentunya tak asing lagi dengan sejuta karya yang beliau tulis. Yupz…ustadzah izzatul jannah, tak kuduga kalau kajian sabtu pagi ini dispesialkan buat akhwat only.

Wah sayang sekali...karena kedatanganku telat 30 menit aku hanya mendapatkan separuh dari materi yang beliau sampaikan. Tak biasanya aku telat, karena air yang langka di kota solo, membuatku harus antri mandi. Huh kontradiktif sekali dengan icon kota solo yang katanya kota bengawan. tapi nggak apa-apalah, sesuatu itu tidak ada yang kebetulan. Pasti sudah menjadi bagian dari skenarioNya.

Pejuang wanita!!!wuiz...

Kayaknya akan lebih keren lagi kalau kita istilahkan dengan Muslimah Heroik atau apalah...Pokoknya muslimah yang the best, muslimah yang tidak biaza wae dan muslimah yang WOW!'

Muslimah pejuang...

Aku sangat tertohok sekali saat ustadzah membandingkan antara sosok muslimah era sekarang dengan masa rosululloh dulu. Wanita istimewa tepatnya banyak kita jumpai di jaman dahulu seperti halnya sosok khadijah bintikhuwalid r.a yang dikenang jasanya karena beliaulah muslimah kaya dan seorang saudagar, rela menghibahkan jiwa, raga bahkan hartanya untuk berjuang dijalan dakwah, wanita yang mendapatkan salam dari Alloh SWT melalui malaikat jibril. Sosok Aisyah yang begitu cerdas dan isteri rosululloh yang hafal hadist atau biasa dikenal dengan wanita pipi pink alias kemerah-merahan. Sosok summayah jug yang jiwa kepahlawanannya begitu tinggi wanita pemberani dan saat pertama kali mendengar kalimah "La ilaha illaallhu..." maka akan selamanya sampai syahid menjemput kalimah itu akan terhujam dalam hatinya. Subkhanaalloh...dan ada lagi sosok yang g biasa wae beliau adalah fatimah az zahra yang dikenal dengan kesederhanaannya, muslimah yang zuhud dan nrimo apa adanya. Kalo muslimah yang sekarang? tanyakan pada diri antunna...

Oya ana sangat terkagum saat ustadzah menceritakan tentang kisah seorang cucu, kerang dan kakek.

****

Dalam suatu hari ada seorang kakek bersama cucunya berjalan-jalan menelusuri sepanjang pantai. Ketika melihat kerang-kerang yang terdampar di pinggir pantai spontan hati anak kecil tersebut timbul rasa asih dan kasihan, lantas tanya kepada sang kakeknya." kek kenapa kerang-kerang itu tidak kita kembalikan ke laut saja agar mereka bisa hidup kembali?". " Mana mungkin kita mampu cu...jumlah kerang itu bukanlah jumlah yang sedikit" jawabnya.Tidak puas dengan jawaban sang kakek, sang cucu tadi melontarkan pertanyaan retoris " Wahai kakek apa tidak ada manfaatnya apabila kita melempar satu, bukankah ada satu kemanfaatan disana? Kerang itu bisa kembali hidup dan suatu saat saya yakin dapat menelorkan lebih banyak kerang lagi". Kakek itu hanya diam terpaku sambil merenung mencoba membongkar makna dari perkataan yang disampaikan oleh anak yang belum tahu apa-apa itu. Dan akhirnya...kakek itu mengangguk-angguk, membenarkan apa yang dikatakan cucunya tadi.

****

Pahamkah atunna? Tentunya itu pelajaran yang sangat berharga sekali, ketika kita belum mampu merubah dan membina orang lain dalam kuantitas yang banyak kita cukup membina satu saja. bisa jadi satu itulah yang nantinya dapat menelorkan kader-kader pengganti kita yang lebih potensial dan kuantitas juga banyak.

Waallahu 'alam bi showab

Wassalamu'alaykum warohmatulloh...

Jumat, 05 Oktober 2007

MENGHIDUPKAN HARI, MEMULIHKAN JATI DIRI

MENGHIDUPKAN HARI, MEMULIHKAN JATI DIRI

Detik demi detik dari perjalanan hari-hari di bulan suci ini terus
beranjak meninggalkan kita. Menyisakan sebuah tanda tanya besar yang
semakin sulit untuk kita jawab; Adakah roda waktu yang terus berjalan
itu telah betul-betul kita gelindingkan dengan irama pembersihan jiwa,
menuju terminal jati diri yang mencerminkan fitrah dan hakekat kita
sebagai hamba Allah yang bernyawa? Adakah taman nurani ini telah
betul-betul kita siram dan kita semai tanamannya sehingga kembali bisa
hidup dengan penuh kesegaran? Adakah hari-hari Ramadhan yang semakin
cepat berlalu ini telah membangkitkan hati kita dari kegersangan dan
kelelapan tidur panjang? Hanya lubuk batin kita yang bisa menjawabnya.

Manusia adalah perpaduan hidup dari badan yang bersenyawa dengan jiwa.
Unsur jasmani dengan rohani dalam diri seorang manusia dikendalikan
oleh sang raja yang bernama hati. Di hati inilah berpusat segala
fikiran, perasaan, dan keinginan manusia. Segala anggota badan dari
jasad jasmani adalah tentaranya. Semua harta benda dan barang milik
duniawi adalah kekayaannya. Dan segenap pengetahuan, aktivitas akal,
serta kesan rohani adalah pancaran dari benih-benih pandangan dan
kemauan yang tumbuh bersemai di dalamnya. Hati kita, adalah raja dari
segala yang kita punya.

Tapi hati tak selamanya hidup dengan sentausa. Ada kalanya ia
terserang oleh penyakit dusta atau keingingan yang durjana. Ada
kalanya ia justru mati dan terkubur oleh pekatnya dosa yang terus
menerus menggoreskan noda dalam putih cahayanya. Dan adakalanya,
bangkai hati yang telah lama terkubur ini malah menumbuhkan
pohon-pohon kedurhakaan yang dari tangkai-tangkainya tersembur
butiran-butiran syetan, yang siap menelusup ke dalam jiwa manusia lain
untuk kemudian menggerogoti kesehatan hatinya. Karenanya, Rasulullah
saw. menegaskan, "Idzaa shalahat, shalahal jasadu kulluhu. Wa idzaa
fasadat fasadal jasadu kulluhu" (jika jantung-hati itu rusak, maka
rusaklah seluruh jasad; dan jika jantung-hati itu sehat, maka sehatlah
seluruh jasad).

Tapi dengan apa kita bisa membuat hati ini menjadi terus hidup dalam
segala kesegarannya? Tak ada jawaban lain, kecuali "dengan
dzikrullah". "Alaa bidzikrillaahi tathmainnul quluub". Hanya
dzikrullah yang mampu membuat sebongkah hati menjadi terus hidup dan
menumbuhkan pohon ketenangan, ketentraman, kedamaian, keshalehan,
keikhlasan, serta ketakwaan. Hanya dzikrullahlah yang mampu
membersihkannya dari karat-karat noda atau membangkitkannya dari tidur
panjang dan kematian. Dzikrullah adalah inti dari segala lembaran
aqidah dan semua amalan ibadah. Dzikrullah, adalah tujuan dari
diciptakannya setiap manusia dan seluruh makhluk di alam raya.
Dzikrullah, adalah satu-satunya jalan untuk memulihkan jati diri serta
mengantar jiwa kita agar bertaubat dan berpulang kepada Sang Pencipta.
Dzikrullah, adalah surga kita di dunia.

Menuju ke penghujung bulan ini, hati kita akan disambut oleh Lailatul
Qadar. Lailatur Qadar adalah malam istimewa yang merupakan momen
digariskannya cetak biru kehidupan untuk satu tahun ke depan. Lailatul
Qadar adalah malam perayaan untuk hati dan jiwa kita yang mesti
dipadati oleh dzikir dan ibadah. Tapi tak ada kita yang tahu kapan
tepatnya malam ini akan berlabuh. Sebab meskipun kita tahu bahwa ia
ada di malam ganjil pada sepertiga yang terakhir, para ulama pun tak
mampu memastikan apakah itu ganjil mimmaa madhaa dari awal bulan,
ataukah ganjil mimma baqiya dari akhir bulan. Juga tak ada yang bisa
memastikan, bahwa umur kita akan mampu merangkulnya. Maka tak ada
jalan lain, kecuali membuat setiap detik kita di hari-hari ini,
sebagai detik yang paling istimewa bagi seluruh fase perjalanan hati
kita. Tak perlu menunggu lagi.. Segeralah menghidupkan hati! Segeralah
memulihkan jati diri!

Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil `aliyyil `adhiim. []

(http://nidlol. multiply. com/journal/ item/17)



 

Got My Cursor @ 123Cursors.com